Sunday, July 1, 2007

Catatan Bosan Setelah Ulangan (Catatan yang Seharusnya Di Posting Berbulan-bulan Lalu)

Hai Kertas! Duhai kertas dan pena, yang keduanya saling bersua!


Hmm.. Biar kubayangkan hidupku tanpa kalian. Tidak akan ada yang namanya UJIAN AKHIR NASIONAL, salah satu bagian dari sistem pendidikan Indonesia yang bobrok, yang tidak meynadari bahwa potensi anak tidaklah sekedar jago Mat, pintar Kimia, pandai Fisika, atau Bahasa Inggris dan lainnya.


Duhai kertas dan pena, dialogku dengan mereka.


setujukah kalian jika potensi anak masih bisa ditemukan dalam banyak hal lain, misalnya dalam bidang olahraga, musik, seni, bahkan komunikasi?


setujukah kalian jika kukatakan sistem pendidikan Indonesia tidak menempatkan murid dalam posisi subjek, melainkan objek yang terus menerus dicekoki materi dan pe-er, sehingga akhirnya kami, para murid-murid, berubah menjadi robot-robot maniak yang tidak lagi mengejar ilmu, tetapi mengejar nilai?


setujukah kalian jika kukatakan aku telah menjadi korban sistem pendidikan Indonesia yang amburadul ini?


kertas melambai, dan pena tergulir sedikit di meja. kuanggap kalian setuju, pikirku.


hmm, lalu aku kembali ke fantasi awalku. apa yang akan terjadi seandainya kertas dan pena tidak pernah ada. blog akan tetap ada kurasa, karena tidak menggunakan keduanya, baik kertas maupun pena. ia hanya memerlukan tinta sesekali, itupun bila sang pembaca ingin mencetak tulisan yang dibacanya.


tapi setelah kurenungkan lagi, kok anomali ya? awal dari internet adalah sekumpulan orang-orang jenius yang belajar dari kertas dan pena.


hmm, bingung.


ya sudah. kita cari fantasi lain. tanpa kertas dan pena, jelas dunia ini akan terhambat perkembangannya (despite of my hatred to UAN, sepertinya kertas dan pena cukup penting).


tanpa kertas dan pena, dengan apakah rasul-rasul dan nabi-nabi Tuhan zaman dulu menuliskan Injil mereka? Tentu kita tidak akan memiliki Alkitab hari ini, atau Qur'an, atau kitab-kitab agama lainnya. Sayangnya kita sering tidak menyadari perjuangan para rasul dalam menuliskan kitab-kitab tersebut. Berapa sering kita menjadikan Alkitab kita pajangan lemari supaya terlihat religius?


hmph, ironis.


kertas terlambai ditiup angin AC yang terlampau dingin. pena terjatuh tersenggol tanganku yang tampaknya ikut melamun.


aku terbangun dari mimpi siang bolongku. jiwaku yang mengembara kembali ke dalam tubuhku. aku tersadar. kulihat sekelilingku. teman-temanku sedang berkutat mengerjakan UAN Mat. kedua guru yang bertugas jaga duduk terkantuk-kantuk dibuai angin AC yang terlampau dingin. jam dinding menunjukkan waktu tes yang akan berakhir 30 menit lagi.

...

...

...

...

sial, tesku belum selesai!!!

-----------------------------------------

catatan: artikel ini adalah satu dari 52 artikel yang ada di blog lamaku. iseng kuambil saja, kupindahkan kemari. promosi, juga kembali melihat betapa telanjangnya gaya menulisku dulu.